Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kallimantan Barat akan membuka gerai khusus penjualan kondom. "Gerai kondom itu bukan ditempatkan di dekat sekolah-sekolah atau pun di dekat rumah ibadah, melainkan di lokasi yang berisiko tinggi," kata Sekretaris KPA Kalbar, Syarif Toto Thaha Alkadrie, di Pontianak, Jumat (13/8).
Toto menjelaskan, lebih baik mencegah daripada mengobati. "Lagi pula, agama mana pun tak menyukai dan menyetuji perbuatan zina," ungkap Toto.
Dengan pembukaan gerai kondom yang berada di daerah-daerah dengan risiko tinggi seperti hotel, salon plus, spa, serta rumah penginapan, tuturnya, maka itu dapat memfasilitasi tentang penggunaan kondom itu guna mencegah terjangkitnya virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menjadi sebab terjadinya AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Selain itu, KPA Kalbar pun menargetkan aksi penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS, yakni pelayanan jarum suntik.
"Ini hanya diberikan untuk dua kota saja, yakni Singkawang dan Pontianak," jelas Toto. Ia menilai dua lokasi itu memiliki angka HIV/AIDS yang cukup tinggi.
"Kami akan terus menggalang kegiatan agar dapat menekan penyebaran virus HIV/AIDS," jelasnya. Provinsi Kalbar tercatat pada peringkat empat kasus HIV/AIDS di Indonesia pada 2010. Tahun 2009 lalu masih berada pada posisi enam.
"Jadi, tidak usah malu karena kelihatan oleh orang awam, bahwa Kalbar rawan, lalu ditutup-tutupi. Tetapi itu salah, justru Kalbar membuka fenomena gunung es itu," paparnya.